arsitekturtiga™ Media Arsitektur | Peneliti dari University of California, Irvine (UCI) di Amerika Serikat dan Shanghai Institute of Organic Chemistry (SIOC) di Cina menemukan cara baru mendaur ulang plastik menjadi bahan bakar cair. “Plastik sintetis adalah bagian fundamental dari kehidupan modern, tapi penggunaan plastik dalam jumlah besar menciptakan masalah lingkungan yang serius.” ujar kimiawan UCI Zhibin Guan seperti dikutip dari Sciencedaily.com (22/6).
“Tujuan kami melalui penelitian ini adalah untuk mengatasi masalah polusi plastik yang dapat diubah menjadi sesuatu yang lebih berguna dengan menjadikannya sumber baru dari bahan bakar cair.”
Guan dan Zheng Huang, rekannya di SIOC, dan rekan peneliti lainnya telah menemukan cara untuk memecah ikatan kuat dari polyethylene, zat umum yang terkandung dalam plastik. Teknik inovatif mereka berpusat pada penggunaan alkana (tipe tertentu dari molekul hidrokarbon) merebutnya dan memisahkan molekul polymer menjadi senyawa lain yang bermanfaat. Penemuan tim ini dalam waktu dekat telah dipublikasikan di jurnal ilmiah Science Advances.
Para ilmuwan telah mencari cara untuk mendaur ulang kantong plastik, botol, dan sampah lainnya yang dihasilkan manusia dengan metode less toxic (minimal racun) atau intensif energi. Pendekatan ini termasuk menggunakan bahan kimia kaustik yang diketahui sebagai pemanasan material untuk lebih dari 700 derajat Fahrenheit untuk memecah ikatan kimia dari polymer.
Dalam penemuan teknik baru ini, tim mendegradasi plastik dalam cara yang lebih ringan dan lebih efisien melalui proses yang dikenal sebagai metatesis lintas alkana (cross alkane metathesis). Substansi atau zat yang dibutuhkan untuk metode baru ini adalah produk sampingan dari penyulingan minyak yang memang sudah tersedia sebelumnya.
Guan mengatakan tim gabungan Cina-Amerika Serikat ini masih bekerja pada beberapa masalah untuk membuatnya menjadi lebih efisien lagi, yang nantinya dapat mengubah sampah plastik lainnya menjadi harta karun.[http://majalahasri.com/]
“Tujuan kami melalui penelitian ini adalah untuk mengatasi masalah polusi plastik yang dapat diubah menjadi sesuatu yang lebih berguna dengan menjadikannya sumber baru dari bahan bakar cair.”
Guan dan Zheng Huang, rekannya di SIOC, dan rekan peneliti lainnya telah menemukan cara untuk memecah ikatan kuat dari polyethylene, zat umum yang terkandung dalam plastik. Teknik inovatif mereka berpusat pada penggunaan alkana (tipe tertentu dari molekul hidrokarbon) merebutnya dan memisahkan molekul polymer menjadi senyawa lain yang bermanfaat. Penemuan tim ini dalam waktu dekat telah dipublikasikan di jurnal ilmiah Science Advances.
Para ilmuwan telah mencari cara untuk mendaur ulang kantong plastik, botol, dan sampah lainnya yang dihasilkan manusia dengan metode less toxic (minimal racun) atau intensif energi. Pendekatan ini termasuk menggunakan bahan kimia kaustik yang diketahui sebagai pemanasan material untuk lebih dari 700 derajat Fahrenheit untuk memecah ikatan kimia dari polymer.
Dalam penemuan teknik baru ini, tim mendegradasi plastik dalam cara yang lebih ringan dan lebih efisien melalui proses yang dikenal sebagai metatesis lintas alkana (cross alkane metathesis). Substansi atau zat yang dibutuhkan untuk metode baru ini adalah produk sampingan dari penyulingan minyak yang memang sudah tersedia sebelumnya.
Guan mengatakan tim gabungan Cina-Amerika Serikat ini masih bekerja pada beberapa masalah untuk membuatnya menjadi lebih efisien lagi, yang nantinya dapat mengubah sampah plastik lainnya menjadi harta karun.[http://majalahasri.com/]
0 komentar:
Posting Komentar